BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Islam
Sebagai Agama
2.1.1. Makna
Islam sebagai agama
Islam berasal dari bahasa Arab, Islam yang
artinya tunduk, taat, dan patuh kepada perintah Allah SWT, salima yang
artinya selamat dan sejahtera, dan dari kata silm yang berarti
kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri (Mohammad Daud Ali, 2004:49). Di
dalam kamus bahasa indonesia Islam adalah agama yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad yang ajarannya berdasarkan pada Alquran dan Hadis.
Menurut Khurshid Ahmad dalam bukunya Prinsip-prinsip
Pokok Islam, memberikan definisi bahwa islam adalah penyerahan diri
dan kepatuhan secara total kepada Allah, sehingga akan memperoleh kedamaian
sejati, baik kedamaian jasmani maupun rohani (Khurshid Ahmad, 2000:16).
Sedangkan menurut Muhaimin dalam bukunya Kawasan
dan Wawasan Studi Islam, memberikan definisi bahwa Islam adalah
penyerahan diri kepada Tuhan, mengajak kepada perdamaian dan keamanan dengan
Tuhan, manusia, dirinya sendiri, dan alam, serta bersih dan selamat dari
kecacatan, sehingga akan memperoleh kenikmatan dunia dan akhirat (Muhaimin,
2007:70-75).
Dengan demikian, Islam adalah agama yang diturunkan
Allah kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya yang mengajarkan pemeluknya
menyebarkan kedamaian kepada diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan
sekitarnya, serta tunduk dan patuh terhadap perintah Allah SWT dan memberikan
seluruh jiwanya kepada Allah.
Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy menyatakan bahwa Islam
sebagai agama adalah suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk
menuntun para umatnya memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat (Endang
Saifuddin Anshari, 2004:50). Islam itu merupakan suatu aturan yang akan
mengatur jalan hidup penganutnya, agar menuju kebenaran yang hakiki.
Dengan demikian Islam sebagai agama merupakan
sebuah keteraturan hidup yang mengajak penganutnya menyebarkan misi perdamaian,
penyerahan diri kepada Tuhan, agar hidup teratur, saling menghargai dan
menciptakan kerukunan kepada manusia, serta adanya keseimbangan dalam
menjalankan hidup.
2.1.2. Nilai-nilai
kemanusiaan yang diusung agama Islam
Islam memiliki dua sumber hukum yang dijadikan
sebagai pedoman hidup, yaitu Alquran dan Alhadis. Dengan berpedoman kepada
kedua sumber tersebut islam akan melahirkan nilai-nilai kemanusiaan yang
bersifat universal, antara lain sebagai berikut:
a. Hak
Hidup
Islam sangat menjunjung tinggi hak hidup bagi
manusia dan menjaganya dengan pendidikan, bimbingan, keputusan-keputusan hukum
dan dengan berbagai penegasan fikriyah, kejiwaan dan sosial. Islam memandang
hidup merupakan sebuah karunia dari Allah di mana seseorang tidak boleh
mengambil atau merampasnya dari orang lain.
Islam juga tidak mendiskriminasikan antara orang
berkulit hitam dengan yang putih, orang yang terhormat dengan tidak, laki-laki
dan wanita, dan lain-lain. Dalam rangka melindungi hak hidup Alquran dan Hadis
memperingatkan akan azab yang sangat pedih bagi orang yang melenyapkan jiwa
seseorang tanpa melalui prosedur yang benar.
b. Hak
Beragama
Islam mengakui bahwa setiap orang memiliki
kebebasan untuk memeluk agama yang dipercayainya, temasuk mengamalkannya. Islam
juga memberikan perlindungan terhadap non-Muslim yang ketentuan perlakuan
terhadap mereka dijamin dalam hukum islam. Dalam Alquran ditegaskan:
Iw on#tø.Î) Îû ÈûïÏe$!$# ( s% tû¨üt6¨? ßô©9$# z`ÏB ÄcÓxöø9$# 4 `yJsù öàÿõ3t ÏNqäó»©Ü9$$Î/ -ÆÏB÷sãur«!$$Î/ Ïs)sù y7|¡ôJtGó$# Íouróãèø9$$Î/ 4s+øOâqø9$# w tP$|ÁÏÿR$# $olm; 3 ª!$#ur ììÏÿx îLìÎ=tæ ÇËÎÏÈ
Artinya:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS. Albaqarah : 56)
c.
Hak Berpendapat
Agama islam sangat menghormati akal dan pikiran
manusia, meletakkan akal pada tempat yang terhormat, dan menyuruh manusia
mempergunakan akalnya untuk memikirkan keadaan alam. Dengan akal tersebut
islam memberikan hak untuk berpikir dan kebebasan mengeluarkan pendapat.
Dalam Alquran banyak ayat-ayat yang menyuruh umat
manusia supaya menggunakan akal dan pikiran untuk mempelajari ciptaan ilahi,
menyelidiki rahasia-rahasia alam dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan hidup
manusia. Di antaranya firman Allah:
xsùr& tbrãÝàYt n<Î) È@Î/M}$# y#ø2 ôMs)Î=äz ÇÊÐÈ n<Î)ur Ïä!$uK¡¡9$# y#ø2 ôMyèÏùâÇÊÑÈ n<Î)ur ÉA$t6Ågø:$# y#øx. ôMt6ÅÁçR ÇÊÒÈ n<Î)ur ÇÚöF{$# y#øx. ôMysÏÜß ÇËÉÈ
Artinya:
“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, dan
langit, bagaimana ia ditinggikan, dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan dan
bumi bagaimana ia dihamparkan”.(QS. Al Ghasyiyah : 17-20)
2.1.3. Dalil
Alquran tentang Islam sebagai agama
QS. Al-Maidah ayat 3.
ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ÍÌYÏø:$# !$tBur ¨@Ïdé& ÎötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ èps)ÏZy÷ZßJø9$#uräosqè%öqyJø9$#ur èptÏjutIßJø9$#ur èpysÏܨZ9$#ur !$tBur @x.r& ßìç7¡¡9$# wÎ) $tB ÷Läêø©.s $tBur yxÎ/è n?tãÉ=ÝÁZ9$# br&ur (#qßJÅ¡ø)tFó¡s? ÉO»s9øF{$$Î/ 4 öNä3Ï9ºs î,ó¡Ïù 3 tPöquø9$# }§Í³t tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏBöNä3ÏZÏ xsù öNèdöqt±ørB Èböqt±÷z$#ur 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYÏ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæÓÉLyJ÷èÏR àMÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYÏ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# Îû >p|ÁuKøxC uöxî 7#ÏR$yftGãB 5OøO\b} ¨bÎ*sù ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÈ
Artinya
: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi
nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa, karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.
Al Maidah : 3)
2.2. Peran
Islam di dalam Kehidupan
Agama merupakan sumber sistem nilai dan merupakan
petunjuk, pedoman, dan pendorong atau motivasi bagi manusia untuk memecahkan
segala bentuk permasalahan dalam setiap aspek kehidupan, dalam kata lain agama
menjadi solusi dalam setiap permasalahan manusia sehingga agama dapat terbentuk
ke dalam setiap pola hidup, tujuan hidup, dan perilaku atau tingkah laku
manusia yang dilakukan manusia karena menginginkan serta mengharapkan keridhaan
dari Tuhan yang diyakini dapat memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan yang
diharapkan (Abu Ahmadi, 1994:4).
Secara antropologis atau memandang dari segi
budaya, kata Islam telah menggambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang
tunduk dan patuh kepada Tuhan, keadaan ini memunculkan pemahaman terhadap orang
atau manusia yang tidak patuh adalah bentuk dari penolakan terhadap fitrah
manusia.
Islam merupakan keyakinan berdasarkan kedamaian dan
kepasrahan hanya kepada Allah, sesuai dengan ajaran para nabi-Nya, dan yang
sangat penting bagi agama Islam adalah ajaran tauhid atau mengesakan Allah, keyakinan
serta kepercayaan yang mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah yang Maha Kuasa,
Pencipta segala sesuatu yang ada, dan tujuan dari cara hidup agama Islam adalah
menjalani kehidupan sesuai dengan keyakinan tersebut agar dapat memperoleh
kebahagiaan serta kesejahteraan di dunia atau di akhirat.
Ahmad Khan menyatakan bahwa ukuran untuk menilai
kebenaran agama adalah apakah agama sesuai dengan fitrah manusia (natural
dispotition of man) atau dengan alam (nature), jika sesuai maka
agama tersebut adalah benar, dan adanya kesesuaian tersebut merupakan tanda
bahwa agama tersebut benar berasal dari Tuhan, dan untuk menguji kebenaran
Islam apakah sesuai dengan hakikat manusia, maka Ahmad Khan meyakini bahwa
agama Islam sesuai dengan hakikat manusia karena Islam merupakan agama yang
ditetapkan oleh Allah melalui rasul-Nya, dan bukan agama yang dibentuk oleh
para penyiarnya (John J. Donohue, tanpa tahun:9).
Dapat disimpulkan dari uraian di atas tentang
peranan agama bagi manusia serta Islam sebagai agama yang menjadi sumber
keteraturan hidup manusia, sehingga dapat dipahami bahwa manusia membutuhkan
keteraturan dalam kehidupannya agar dapat memperoleh kebahagiaan yang
dicita-citakan, oleh karenanya agama merupakan kebutuhan manusia pada dasarnya
untuk memperoleh keteraturan, di dalam ajaran Islam yang secara keseluruhan
terkodifikasi di dalam Alquran dan pesan nabi Muhammad SAW dalam bentuk Hadis.
Peran agama Islam dalam kehidupan adalah menjadikan
aqidah sebagai paradigma pengetahuan, karena hal tersebut seharusnya dimiliki
oleh umat Islam, agama Islam telah menyatakan bahwa aqidah merupakan substansi
serta landasan pemikiran dan sebagai standar segala ilmu pengetahuan. Oleh
karenanya, perintah mendasar yang terdapat dalam ajaran Islam adalah mengesakan
Tuhan dan menghindari syirik (mempersekutukan Tuhan), hal ini disebabkan antara
tauhid dan syirik merupakan dua hal yang berlawanan akan tetapi tidak dapat
dipisahkan.
Aqidah atau iman merupakan pondasi dalam kehidupan
umat Islam, adapun ibadah merupakan bentuk manifestasi dari iman tersebut, dan
kualitas iman dapat diukur dari pelaksanaan ibadah secara sempurna dan
realisasi syariat (aturan) di dalam kehidupan, aqidah dan ibadah bukan hal yang
bersifat ritual atau doktrin yang tidak mempunyai makna karena keduanya
merupakan pola hidup, dan keyakinan yang berada di dalam jiwa manusia serta
aktivitas ibadah merupakan puncak pendidikan rohani dan moral kemanusiaan.
Di dalam ajaran Islam, manusia dianjurkan untuk
berfikir dengan tujuan merenungkan dan memperhatikan alam semesta agar dapat
menambah keimanan kepada Allah, karena berfikir merupakan salah satu fungsi
akal yang dimiliki oleh manusia, sehingga sesuai dengan predikat manusia yang
oleh Allah disebutkan di dalam Alquran bahwa manusia diciptakan agar dapat berperan
sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi, sehingga manusia menjadi makhluk
yang paling sempurna di antara makhluk lainnya karena kemampuannya untuk
berfikir dengan akal yang telah diberikan Tuhan.
Di dalam ajaran Islam, rukun Islam merupakan dasar
praktis dan teoritis agama Islam secara keseluruhan, dan di dalam rukun Islam
kalimat syahadatmenempati urutan pertama, hal ini karena kalimat
tauhid dan pengakuan terhadap nabi Muhammad adalah dasar utama keimanan dalam
Islam, dan dua kalimat tersebut menjadi dasar pokok aqidah dan rukun Islam yang
lainnya. Para ahli ilmu pengetahuan menyatakan bahwa kelima rukun Islam
saling memiliki integritas sehingga tidak dapat dipisahkan dan harus
dilaksanakan secara menyeluruh tanpa dipisah-pisahkan (Habib Zain, 1998:28).
Dalam sebuah penelitian, penyebab rusaknya aqidah
adalah dikarenakan beberapa faktor berikut (Abdurrahman Hasan Habanakah,
2004:573):
1. penyimpangan
pemikiran dari metode yang benar.
2. penyimpangan
jiwa dari akhlak yang benar.
3. kelemahan
iradah di hadapan penguasa (elit politik), atau kelemahan di hadapan
penguasa/tokoh masyarakat berpengaruh yang dapat mempengaruhi orang-orang yang
lemah kepada kesesatan.
Perintah mengesakan Tuhan bermakna bahwa manusia
hanya boleh tunduk kepada Tuhan, disebabkan manusia hanya boleh tunduk kepada
Tuhan sehingga manusia dijadikan khalifah, sehingga tauhid mendorong manusia
untuk menguasai dan memanfaatkan alam karena alam telah ditundukkan oleh Allah
kepada manusia, dan dari alam manusia memiliki pengetahuan serta perkembangan
teknologi karena akal yang diberikan Allah kepada manusia.
Sehingga dapat diberikan makna bahwa peran Islam
dalam kehidupan manusia adalah terbentuknya suatu komunitas yang cenderung
progresif, atau komunitas yang dapat mengendalikan, memelihara, dan
mengembangkan kehidupan dengan pengembangan ilmu pengetahuan atau sains, hal
ini tidak hanya berbentuk penguasaan dan pengembangan sains yang termasuk amal
shaleh, akan tetapi merupakan bentuk komitmen keimanan kepada Allah.
2.3. Apa yang Diajarkan Islam ke seluruh Dunia
Yang diajarkan Islam keseluruh dunia
sebenarnya sangat banyak dan kompleks, tidak ada agama yang mengajarkan
sekompleks agama islam, mulai dari ajaran yang kecil sampai ajaran yang
sifatnya besar. Ajaran-ajaran islam yang diajarkan kepada dunia dapat diterima
dunia melalui berbagai macam cara dan melalui berbagai macam sumber,
diantaranya yang paling utama adalah melalui Rasulullah SAW, Beliau adalah Rasul
yang menerima wahyu dari Allah berupa Al Qur’an yang isinya sangat sempurna, menerangkan
tentang kisah-kisah para Nabi yang dapat kita ambil manfaatnya,
perintah-perintah, larangan-larangan, dan sebagainya.
Dewasa ini peradaban dunia secara keseluruhan
berada dalam tatanan global yang secara mendasar di topang oleh perkembangan
teknologi komunikasi. Kiprah islam di era globalisasi sangat diperlukan karena
islam yang bersifat toleran terhadap manusia karena islam sangat fleksibel
dalam menanggapi suatu zaman global, fundamentalisme adalah penegakan aktifitas
agama tertentu yang mendefinisikan agama secara mutlak dan harfiyah. Islam
tidak tinggal diam sehingga islam mempunyai kiprah tersendiri di era
globalisasi dengan cara islam menampilkan sikap yang lebih ramah dan sejuk
sehingga menjadi pelipur lara bagi kegerahan hidup manusia modern, islam yang
toleran terhadap manusia secara keseluruhan agama yang dianut sehingga
mendatangkan kebaikan dan kedamaian untuk semua, islam pun menampilkan visi
yang dinamis, kreatif, dan inovatif.
Adapun ajaran-ajaran agama islam yang
diajarkan kepada dunia, diantaranya adalah :
1. Mengajarkan bertauhid kepada ALLAH Yang Esa ( لا اله الا الله )
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan
sederhana pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
1) katakanlah: “Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
3) Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Nama “Allah” tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu.
Nama “Allah” tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu.
Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam
al-Qur’an dikatakan:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”. (QS. Asy-Syu’ara’ :11)
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”. (QS. Asy-Syu’ara’ :11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan
satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui Al-Quran :
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada
Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk
mengingat Aku”. (QS.Thaha:14).
2. Mengajarkan untuk berakhlaq mulia
Akhlak secara etimologis berarti perilaku atau
jiwa, akhlak merupakan cerminan diri manusia. Beberapa akhlak adalah adat
istiadat, karena adat istiadat mempunyai pengaruh besar pada diri sendiri serta
pada masyarakat lain sehingga manusia hidup perlu dengan masyarakat sosial
lainnya denga demikia dapat mempengaruhi akhlak individu. Disini secara
terminologis, ada beberapa definisi tentang akhlak, salah satunya adalah:
Menurut imam Al-Ghazali: “Akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.
Sumber akhlak dimaksudkan yaitu yang menjadi ukuran baik
dan buruk atau mulia dan tercela .Sebagaimana karakteristik keseluruhan ajaran
islam, maka sumber akhlak adalah al qur’an dan sunnah, dan bukan akal pikiran
atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Sehingga
konsep akhlak adalah segala sesuatu itu di nilai baik dan buruk atau terpuji
dan tercela, semata-mata karena syara (al quran dan sunnah). Demikian pula
halnya dengan akal pikiran, ia hanyalah salah satu potensi yang dimiliki
manusia untuk mencari kebaikan atau keburukan. Dan keputusannya bermula dari
pengalaman empiris kemudian di olah menurut kemampuan pengetahuan. Oleh karena
itu keputusan yang di berikan akal hanya bersifat spekulatif dan subyektif.
Mengajarkan kita kepada akhlak yang baik, akhlak yang sempurna, caranya adalah dengan mengimani rukun iman dan rukun islam (Kaelany, 2004).
Mengajarkan kita kepada akhlak yang baik, akhlak yang sempurna, caranya adalah dengan mengimani rukun iman dan rukun islam (Kaelany, 2004).
3. Mengajarkan membangun ekonomi/teknologi/sains.
Islam tidak hanya mengajarkan tentang agama,
tidak hanya tentang hidup dan mati seseorang tetapi agama islam adalah agama
yang sempurna, selain dalam permasalahan agama, islam juga mengajarkan tentang
ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar
agama tidak hanya terpaku pada zaman dahulu saja, tetapi bisa mengembangkan
ajaran-ajaran islam. Islam sebagai sasaran studi sosial ini di maksudkan
sebagai studi tentang islam sebagai gejala social, hal ini menyangkut keadaan
masyarakat penganut agama lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai
gejala sosial lainnya yang saling berkaitan .Islam pun sebagai sasaran budaya
dapat dimaksudkan penyebaran agama islam dulu dengan adanya budaya, karena
agama adalah pranata sosial sebagai control terhadap instruksi-instruksi yang
ada. Dengan demikian islam tidak berpatokan pada kekhusyukan saja melainkan juga
pada kebudayaan, pemerintahan, ekonomi, dan pertahanan.
Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa hasil
pemikiran manusia yang berupa interpretasi terhadap teks suci itu disebut
kebudayaan, maka system pemerintahan islam, sistem perdagangan islam, system
pemerintahan islam, system perdagangan islam, system pertahanan islam, system
keuangan islam dan sebagainya yang timbul sebagai hasil pemikiran manusia
adalah kebudayaan pula. Kalaupun ada perbedaannya itu terletak pada keadaan
institusi-institusi kemasyarakatan dalam islam, yang di susun atas dasar
prinsip-prinsip yang tersebut dalam al quran.

Seminole Hard Rock Casino Hotel - Mapyro
ReplyDeleteSeminole Hard Rock Hotel & Casino 충주 출장마사지 is located in Rock 세종특별자치 출장샵 Hill, LA. The casino floor is 5,000 square 순천 출장마사지 feet and features 2,100 slot machines and more 보령 출장안마 than 당진 출장마사지 2,100 slot